"Hidup ini laksana samudra yang dalam..
sudah terlalu banyak orang yang tenggelam di dalamnya...
maka siapkanlah perahu ketaqwaan dan dayung keimanan..
niscaya engkau akan mampu mengarungi ganasnya gelombang...."
Kamis, 29 Maret 2012
Share..
"Hidup ini ibarat seperti jalan raya
dan manusia ibarat sebagai pengendaranya...
Jika kita patuh terhadap peraturan maka kita akan selamat dijalan (masuk surga)..
Dan sebaliknya jika kita tidak patuh terhadap peraturan yang sudah di buat, maka kita akan celaka (masuk neraka)...
Maka taatilah peraturan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya agar kita selamat di dunia maupun di akhirat..
*^_^*
dan manusia ibarat sebagai pengendaranya...
Jika kita patuh terhadap peraturan maka kita akan selamat dijalan (masuk surga)..
Dan sebaliknya jika kita tidak patuh terhadap peraturan yang sudah di buat, maka kita akan celaka (masuk neraka)...
Maka taatilah peraturan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya agar kita selamat di dunia maupun di akhirat..
*^_^*
Q.S. AL-BAQARAH : 3
alladziina yu’minuuna bialghaybi wayuqiimuuna alshshalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna
Artinya :
(yaitu) mereka yang beriman (13) kepada yang ghaib (14) , yang mendirikan shalat (15) , dan menafkahkan sebahagian rezki (16) yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Pertama : Beriman kepada yang gaib. Termasuk di dalamnya beriman kepada Allah dengan sesungguhnya, menundukkan diri serta menyerahkannya sesuai dengan yang diharuskan oleh iman itu. Tanda keimanan seseorang, ialah melaksanakan semua yang diperintahkan oleh imannya itu.
Yang gaib, ialah sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh pancaindra. Pengetahuan tentang yang gaib itu semata-mata berdasar kepada petunjuk-petunjuk Allah swt. Karena kita telah beriman kepada Allah, maka kita beriman pula kepada firman-firman dan petunjuk-petunjuk-Nya Termasuk yang gaib ialah : Allah, Malaikat, hari kiamat, surga, neraka, mahsyar dan sebagainya.
Pangkal iman kepada yang gaib ialah iman kepada Allah swt. Iman kepada Allah adalah dasar dari pembentukan watak dan sifat-sifat seseorang manusia agar ia menjadi manusia yang sebenarnya, sesuai dengan maksud Allah menciptakan manusia.
Allah swt. berfirman:
صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ
Artinya:
Sibghah Allah. Siapakah yang lebih baik sibgahnya dari Allah ? Kepada-Nyalah kami menyembah. (Q.S Al Baqarah: 138)
Iman membentuk manusia menjadi makhluk individu dan makhluk yang jadi anggota masyarakatnya, suka memberi, menolong, berkorban, berjihad dan sebagainya.
Allah swt. berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang sebenarnya beriman hanyalah orang orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S Al Hujurat: 15)
Dalam mencari arti iman itu hendaklah mempelajari sejarah hidup Nabi Muhammad saw, merenungkan ciptaan Allah, menggunakan akal pikiran dan mempelajari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
Iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Iman akan rusak bila amal seseorang rusak dan akan bertambah bila nilai dan jumlah amal ditingkatkan
Kedua: Mendirikan salat ialah, mengerjakan dan menunaikan salat dengan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, terus-menerus mengerjakannya sesuai dengan yang diperintahkan Allah, baik lahir maupun batin. Yang dimaksud dengan lahir ialah mengerjakan salat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan sunah Rasul dan yang dimaksud dengan “batin” ialah mengerjakan salat dengan hati, dengan segala ketundukan dan kepatuhan kepada Allah karena merasakan keagungan dan kekuasaan Allah yang menguasai dan menciptakan seluruh alam ini sebagai yang dikehendaki oleh agama.
Yang dimaksud “Iqamatussalah” ialah mengerjakan salat dengan sempurna; sempurna rukun-rukun, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang lain yang ditentukan oleh agama.
Arti asal dari perkataan “salat” ialah “doa”, kemudian dipakai sebagai istilah yang berarti “salat” sebagai ibadat yang telah terkenal di dalam agama Islam karena salat itu banyak mengandung doa.
Ketiga: Menafkahkan sebahagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah. “Rezeki” ialah segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya. “Menafkahkan sebahagian rezeki” ialah memberikan sebahagian rezeki atau harta yang telah direzekikan Allah kepada orang-orang yang telah ditentukan oleh agama.
Harta yang akan dinafkahkan itu ialah sebahagiannya, tidak seluruh harta. Dalam ayat ini tidak disebutkan berapa banyak yang dimaksud dengan sebahagian itu, apakah seperdua, sepertiga, seperempat dan sebagainya.
Dalam pada itu Allah melarang berlaku kikir dan melarang berlaku boros:
Firman Allah swt:
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
Artinya:
Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu, sebaliknya janganlah kamu terlalu mengulurkannya, agar kamu tidak menjadi tercela dan menyesal. (Q.S Al Isra’: 29)
Dan Allah menyuruh agar jangan berlebih-lebihan dalam membelanjakan harta dan jangan pula kikir. Firman-Nya:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
Artinya:
Orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebih-lebihan, tidak (pula) kikir tapi adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian . (Q.S Al Furqan: 67)
Pada firman Allah yang lain dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan sebahagian harta itu ialah:
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
Artinya:
….mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, “Yang lebih baik dari keperluan”. (Q.S Al Baqarah: 219)
Allah telah menjelaskan cara-cara membelanjakan harta itu dan cara-cara menggunakannya. Dan dijelaskan lagi oleh hadis-hadis Rasulullah saw:
عن النبى صلى الله عليه وسلم قال: وابدأ بمن تعول، خير الصدقة عن ظهر الغنى
Artinya:
Nabi saw. telah bersabda, “Mulailah dari orang-orang yang dekat denganmu, sedekah yang paling baik ialah sedekah dari orang kaya” (H.R Bukhari dan Muslim)
Rabu, 28 Maret 2012
Keutamaan belajar membaca Al-Qur'an
”Rasulullah saw bersabda, “ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya” (HR Imam Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi , Ibnu Majah)
”Rasulullah saw bersabda, “ Membaca Al Quran didalam shalat lebih utama dari pada di luar shalat, membaca Al Quran di luar shalat lebih utama dari pada tasbih dan takbir, tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah lebih utama daripada puasa dan puasa adalah penghalang dari api neraka.”(HR. Baihaqi)
“ Rasulullah bertanya kepada kami : Sukakah salah seorang diantara kamu jika kembali ke rumahnya mendapati tiga ekor unta betina yang hamil dan gemuk? Kami menjawab tentu kami menyukainya kemudian Rasulullah bersabda : Tiga potong ayat yang kamu baca dalam shalat adalah lebih utama daripada tiga ekor unta betina yang hamil dan gemuk. “ ( HR Muslim)
” Dari Abu Dzar r.a meriwayatkan,’’Saya berkata,Wahai Rasulullah,berilah nasihat kepada saya’Rasulullah saw bersabda;Hendaklah engkau bertaqwa kepada Allah SWT.karna taqwa adalah akar dari setiap urusan.Saya berkata lagi’Wahai Rasulullah’tambahkan lagi nasihat untuk saya’Rasulullah pun bersabda,’Teruslah membaca Al Quran karma Al Quran adalah nur untuk (kehidupan) kamu diatas muka bumi da’Rasulullah n bekal yang disimpan dilangit (untuk hari akhirat).’’(HR Ibnu Habban)
”Rasulullah saw bersabda, ’’Wahai ahli- ahli Al Quran,janganlah kalian menggunakan Al Quran sebagai bantal tetapi hendaknya kamu membacanya dengan teratur siang dan malam,sebarkanlah kitab suci itu,bacalah dengan suara yang merdudan pikirkanlah isi kandungannya!Dengan begini kamu akan mendapat kejayaan,Janganlah kamu minta di segerakan ganjarannya(dalam dunia) karna ia mempunyai ganjaran (yang sangat besar di akhirat),’’(HR.Imam Baihaqi)
’’Dari Abdullah Ibnu Umar r.a meriwayatkan,’’Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air,’’Beliau ditanya,”Wahai Rasulullah,bagaimana cara membersihkannya?”Rasulullah saw bersabda,’’Memperbanyak mengingat maut dan membaca Al Quran,”(HR Imam Baihaqi)
”Rasulullah saw bersabda,”Barang siapa membaca sepuluh ayat dalam satu malam,maka ia tidak akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang lalai.’’(HR Imam Hakim)
’’Rasulullah saw bersabda,’’Barangsiapa menjaga lima kali sholatnya,maka ia tidak dimasukkan kedalam golongan orang-orang lalai,dan barangsiapa membaca seratus ayat dalam satu malam,maka ia akan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang taat.” (HR.Ibnu Khuzaimah)
”Rasulullah saw bersabda,”Pada hari kiamat kelak akan diseru kepada ahli Al Qur’an,’’teruskanlah baca Quranmu dan teruskanlah menaiki Surga tingkat demi tingkat dan bacalah dengan tartil seperti yang telah engkau baca di dunia,karna sesungguhnya tempat terakhirmu adalah dimana engkau telah sampai pada ayat terakhir yang kamu baca.’’(HR.Ahmad,Tirmidzi,Abu Dawud,Nasai,Ibnu Majah,dan Ibnu Habban).
”Rasulullah saw bersabda,’’Barangsiapa membaca Al Quran dan menghafalnya,menganggap halal apa yang di halalkan di dalam Al Quran,dan menganggap haram apa yang di haramkannya,maka Allah Swt.akan memasukkannya kedalam Surga dan Allah menjaminnya untuk memberi syafa’at kepada sepuluh orang ahli keluarganya yang akan dicampakkan ke dalam api neraka.’’(HR.Imam Ahmad dan Tirmidzi).
”Rasulullah saw bersabda,”Seseorang yang tidak ada sedikit pun Al Quran di dalam hatinya adalah seperti rumah kosong.’’(HR.Tirmidzi)
”Rasulullah saw bersabda,’’Membaca Al Quran dari hafalan mendapat seribu derajat pahala,sedangkan membaca Al Quran dengan melihat mushaf mendapatkan dua ribu derajat.’’(HR Imam Baihaqi)
”Rasulullah saw bersabda,’’Sesungguhnya bagi Allah dari kalangan manusia ini,ada sebagian bagi mereka sebagai ahlinya.’’Para sahabat bertanya,’’Siapakah mereka itu?’’Rasulullah saw menjawab,’’Ahlul Quran (orang-orang Al Quran),merekalah ahli-ahli Allah dan orang-orang istimewa Nya.’’(HR Imam Hakim dan Ahmad)
”Rasulullah saw bersabda, “ Orang yang ahli Al Quran akan bersama para malaikat–malikat pencatat yang mulia dan lurus sedangkan orang yang terbata-bata dalam membaca Al Quran tetapi ia tetap bersusah payah mempelajarinya akan mendapat pahala dua kali lipat.” (HR Imam Bukhari, Daud, Nasa’i, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah.)
”Rasulullah saw bersabda,“Tidak boleh iri hati kecuali dalam dua hal : seseorang diberi oleh Allah kemampuan membaca Al Quran dan ia membacanya siang dan malam, dan orang yang diberi oleh Allah harta yang banyak dan ia menyedekahkannya siang dan malam.” (HR. Imam Bukhari, Tirmidzi, Nasa’i)
”Rasulullah saw bersabda, “Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab ini ( Al Quran ) dan merendahkan beberapa kaum lainnya dengan kitab ini juga.” (HR. Imam Muslim)
”Rasulullah saw bersabda, “ Belajarlah Al Quran dan bacalah ia karena orang yang belajar Al Quran dan menyebutkannya dalam shalat tahajjud adalah seumpama sebuah wadah yang terbuka dan penuh kasturi, baunya semerbak merebak ke seluruh tempat dan seseorang yang telah belajar Al Quran tetapi ia tidur dan Al Quran didalam hatinya adalah seumpama sebuah wadah yang penuh dengan kasturi tetapi tertutup.” (HR. Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hiban)
”Rasulullah saw bersabda, “ Wahai Abu Dzar, jika kamu pergi pada suatu pagi dan mempelajari satu ayat dari kitab Allah yaitu Al Quran, maka lebih baik daripada mengerjakan sholat nafil seratus rakaat dan jika kamu mempelajari satu bab dari ilmu apakah dapat diamalkan ataupun tidak maka lebih baik bagimu daripada mengerjakan seribu rakaat shalat nafil. “ (HR Ibnu Majah.)
”Rasulullah saw bersabda, “ Barang siapa membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginay satu hasanah ( kebaikan ) dan satu hasanah adalah sama dengan sepuluh kali lipat pahalanya.Dan saya tidak mengatakan ا لم ( alif lam mim ) itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
”Rasulullah saw bersabda, “ Barang siapa membaca Al Quran dan mengamalkan isi kandungannya maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat, yang sinarnya lebih terang daripda sinar matahari jika sekiranya matahari itu berada di rumah-rumah kalian di dunia. Bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai irang yang mengamalkannya sendiri.” (HR Ahmad dan Abu Daud.)
Share :)
"kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka , tapi orang-orang tahu betapa indahnya sayap mereka..
Seperti juga dirimu, tidak tahu betapa indahnya dirimu tapi Allah tahu betapa istimewanya dirimu ketika kau tunduk dalam syari'at-Nya, ridho atas semua takdir-Nya, tersenyum dalam musibah, tegar dalam ujian, teguh dalam pendirian...
SubhanAllah... :)
semoga kau dan kita semua termasuk umat yang di pilih menjadi umat yang di cintai-Nya...
Aamiin....!!!
Seperti juga dirimu, tidak tahu betapa indahnya dirimu tapi Allah tahu betapa istimewanya dirimu ketika kau tunduk dalam syari'at-Nya, ridho atas semua takdir-Nya, tersenyum dalam musibah, tegar dalam ujian, teguh dalam pendirian...
SubhanAllah... :)
semoga kau dan kita semua termasuk umat yang di pilih menjadi umat yang di cintai-Nya...
Aamiin....!!!
Jumat, 09 Maret 2012
Tips Menjaga sholat subuh
1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.
Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim. Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga. Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.
Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim. Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga. Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
Tips Menjaga Sholat subuh
1. Ikhlaskan niat karena Allah, dan berikanlah hak-hak-Nya
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.
Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim. Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga. Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
2. Bertekad dan introspeksilah diri Anda setiap hari
3. Bertaubat dari dosa-dosa dan berniatlah untuk tidak mengulangi kembali
4. Perbanyaklah membaca doa agar Allah memberi kesempatan untuk shalat Subuh
5. Carilah kawan yang baik (shalih)
6. Latihlah untuk tidur dengan cara yang diajarkan Rasulullah saw (tidur awal; berwudhu sebelum tidur; miring ke kanan; berdoa)
7. Mengurangi makan sebelum tidur serta jauhilah teh dan kopi pada malam hari
8. Ingat keutamaan dan hikmah Subuh; tulis dan gantunglah di atas dinding
9. Bantulah dengan 3 buah bel pengingat(jam weker; telpon; bel pintu)
10. Ajaklah orang lain untuk shalat Subuh dan mulailah dari keluarga
Jika Anda telah bersiap meninggalkan shalat Subuh, hati-hatilah bila Anda berada dalam golongan orang-orang yang tidak disukai Allah untuk pergi shalat. Anda akan ditimpa kemalasan, turun keimanan, lemah dan terus berdiam diri.
Di antara shalat-shalat yang ada, shalat subuh adalah yang mengawali hari. Ia adalah shalat yang paling penting yang harus dijaga betul pelaksanaannya, sebab tidak semua orang bisa konsisten, bahkan shalat ini terasa berat bagi orang-orang munafik.
“Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh”(HR.Ahmad)
Shalat subuh berjamaah adalah tolok ukur sejauh mana kejujuran dan keimanan seorang muslim. Di dalam sebuah riwayat shahih bahwa Ibnu Umar ra pernah berkata:
“Ketika kami tidak melihat seseorang dalam shalat subuh atau isya’, kami langsung berprasangka buruk kepadanya.”
Ini wajar, mengingat shalat-shalat lain selain subuh dan isya bisa dilakukan oleh seseorang dengan mudah karena memang waktunya bertepatan dengan saat bekerja dan terjaga. Oleh karena itu tidak ada yang mampu konsisten menjaga shalat isya’ dan subuh secara berjamaah selain orang beriman yang diharapkan ada kebaikan muncul darinya.
Langganan:
Postingan (Atom)